Sejarah Dakwah Islam di Afrika

 Dakwah islam di Afrika


     Afrika merupakan wilayah yang memiliki 20,3% dari seluruh daratan bumi. Dengan letak geografis yang diisi oleh pegunungan, hutan, gurun pasir dan dataran tinggi. Bersalju abadi tetapi juga bermusim kemarau sangat panjang. Bangsa Afrika terbagi menjadi dua, yaitu Afrika Bar-bar yang terletak di afrika sebelah utara dan Negro yang berada di afrika bagian selatan. Rumpun bangsa Negro terbagi menjadi tiga kelompok ;

1. Negro asli berkulit hitam, memiliki bibir tebal, hidung pesek dan rambut keriting, serta sering dijadikan budak. Berada di sebelah barat pantai Afrika.

2. Negro Hamite, merupakan keturunan emigran dari Kaukasus, disebut juga Nilates. Berada di lembah sungai Nil dan selatan Khaortoum.

3. Negro Bantu, yang mendiami wilayah terbesar Afrika sebelah timur dan  selatan, dan mayoritas tinggal di pedalaman dekat pantai sebagai penangkap ikan.

       Masalah utama Afrika adalah urbanisasi, dimana orang pedalaman beramai-ramai menuju kota. Gerakan Islam dan Pembentukan Negara-Negara :

• Penakhlukan Afrika Utara oleh khalifah Islam, berlangsung hingga munculnya gerakan-gerakan separatis yang ingin memerdekan diri karena merasa kekhalifahan tidak menyentuh wilayah-wilayah afrika, terutama di zaman Utsmaniyyah. Mayoritas muslim Afrika utara dipengaruhi oleh sufisme, bahasa yang dipakai adalah bahasa bar-bar dan bahasa Arab. Dari Afrika utara inilah yang kemudian menjadi batu loncatan untuk menguasai wilayah  Eropa dan Spanyol.

• Penguasaan Afrika secara penuh terjadi pada masa daulah Umayyah, di masa khalifah Abdul Malik (masa daulah Abbassiyyah 685-705). Namun islam mulai disebarkan di masa Muawwwiyah Bin Abu Sufyan.

• Mendorong berdirinya negara-negara Afrika Utara : Nigeria (1754-1817 M) dipimpin oleh Usman Fodio. Gerakan Grand Sanusi (1787-1859 M) di Libya. Gerakan Al Mahdi di Sudan (1845-1848 M).

• Ciri gerakan di Afrika adalah Sufistik yang berorientasi pada Politik, militan, da reformis. Merfeormasi moral dan perpecahan kesukuan kedalam Islam sufistik, contohnya dipimpin oleh Ahmad Idris (wafat 1837) dilanjutkan putranya Ali bin Assanusi (1787-1859) dengan tharekat Sanusiyyah.

• Sanusiyyah di Libya berhasil menyatukan suku-suku atas nama Islam dan menyebarkan Islam Sufistik hingga ke Eropa.

Dakwah Sufistik di Afrika utara :

• Tunisia, Gerakan dakwah di Afrika Utara sangat kental dengan gerakan sufi, seperti di Tunisia dngan Tharekat Qodariyyah, Rahmaniyyah, Isawa dan Tijaniyyah. Meskipun akhirnya negaranya sekuler namun praktik keberagamaannya sangat sufistik.

• Maroko, gerakan Islam di Maroko awalnya dalam kebimbaangan antara cara keberagamaan kaum Borjuis kota, melek huruf, puritan skripturalis namun satu sisi ada suku-suku tradisionalis yang praktik keberagamaannya ritualistis-antropolatrous.

• Libya, proses arabisasi dan Islamisasi dimasa Utsmaniyyah namun tidak diiringi pembentukan rezim yang memusat. Lalu gerakan Sanusiyyah berusaha mempertahankan Islam dari gerakan asing. Sanusiyyah mengembangkan gerakan Sunni Islam ortodoks, yang mampu menciptakan perlawanan lokal dari agresi Italia. Namun Libya luluh lantah akibat kelantangannya melawan sikap Amerika.

Dinasti-dinasti di Afrika :

1. Dinasti Idrisiyyah (788-974 M). Oleh Idris bin Abdullah cucu Hasan bin Ali. Melakukan pemnerontakn di Abbassiyah, lalu lari ke Maroko . Membangun dinasti Idrisiyyah yang syiah pertama kali.

2. Dinasti Aghlabiyyah (800-909 M)

3. Dinasti Thuluniyyah (828-905 M)

4. Dinasti Fathimiyyah (909-1171 M).

5. Dinasti Al Muwahhidun (1121-1269 M)

Sekian yang dapat saya paparkan, terimakasih telah berkunjung 😊

Oleh : IIS STIYOPUTRI


Ikuti saya di instagram @kapankurus.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Narasi Baca Materi Siaran Radio - Tips Move Onn

Seminar Publik ditengah Pandemi

Karakteristik Kelebihan dan Kelemahan Media Radio